Monday 24 November 2014

a brave girl

jumat, 31 Oktober 2014, hatiku berdebar ketika terima SMS from my beloved daughter yang baru kelas 8 itu bertuliskan "Yah, aku di GOR bawa motor".
ya... saat itu aku sedang mengikuti kegiatan pelatihan kurtilas di SMK 1 Pwt, kegiatan dari pagi pe sore. My beloved wife sedang di Solo and my beloved son sedang ada tugas di kampus. jumat sore dia biasa berlatih basket di GOR, dan saat itu ga ada yang nganter, rupanya dia nekad naik sendiri motor itu berjarak sekitar 4 kilometer dari dari rumah melewati 4 trafic lights, dengan jalan yang cukup padat.
"OK kau tunggu di situ sampai ayah datang". kujawab SMSnya. maka aku pun segera pulang dan mengajak my son tuk segera pergi ke GOR berboncengan, karepku ya biar ntar pulang si kecil bersamaku dan yang gede biar pulang sendiri.
sampailah kami di GOR, kulihat si kecil sedang menunggu aku. Banyak orang si sekitar GOR sehingga dia tidak bisa melihat kedatanganku bersama kakaknya.
"OK Gi, sekarang kita ngumpet,kita kerjain dia". kemudian aku kirim SMS ke si kecil, "Aku ga jadi ke GOR ada kerjaan lain, kamu pulang sendiri aja".
dari kejauhan aku bersama Agi (nama panggilan kakaknya)mengamati apa yang akan dilakukan si kecil,ternyata dia nekad pulang sendiri dan akupun menguntit dari belakangnya.Hari sudah mulai gelap,meskipun aku sangat dekat dengan dia, dia tidak bisa melihat aku dengan jelas.Aku berusaha jangan sampai ada kendaraan lain yang deket di belakangnya kecuali aku, aku khawatir kalau tersenggol dia ga bisa mengendalikan motornya.Dia terlihat tenang dan sebentar-sebentar membetulkan sepionnya untuk melihat ke belakang.Di saat lampu merah dia pun bersabar menunggunya dan yang paling menghawatirkan pada saat mau menyeberang karena harus belok kanan, merupakan hal yang sangat ditakuti bagi pengendara pemula.Alhamdulillah dia bisa sampai di komplek perumahan kembali dan saya menguntit terus sampai di gang menuju rumah. Saat itu sudah adzan maghrib, so aku langsung ke masjid. Sampai sekarang dia tidak tahu kalau aku selalu berada di belakangnya saat dia pulang dari GOR menuju rumah. ibunya pun tidak tahu kalau anaknya pernah naik motor sendiri dari rumah bolak balik ke GOR,pasti dia tidak berkenan.
bagaimanapun, berkendara membutuhkan kematangan dan ketenangan berfikir dan bertindak. Anak SMP belum saatnya berkendara dijalanan umum karena membahayakan dirinya sendiri maupun orang lain.orang tua akan melakukan apapun demi keselamatan anaknya. dia akan selalu berusaha melindungi dan mengawasi anak-anaknya demi keamanan dan keselamatannya meskipun si anak sendiri kadang tidak tahu apa yang dilakukan oleh orang tuanya di saat mereka sedang melindunginya.